Joomla 3 Templates by Varsity Jacket UK

Kunjungan Hari Ketiga Tim SR&DT Batch 2

Dibuat pada Kamis, 05 Maret 2015

Pulau Poteran sejatinya merupakan Pulau yang cantik, dengan lautan yang relatif tenang dan tanah yang subur menjadikan pulau ini sangat menarik untuk dikembangkan. Tim SR&DT Batch 2 akan mengembangkan Moringa yang dalam bahasa lokal Madura disebut sebagai Moringghi yang mengandung berbagai kandungan positif untuk tubuh dan tim juga akan mengembangkan rumput laut di pulau tersebut. Pada hari ketiga tim mengunjungi tempat penanaman untuk mengidentifikasi masalah yang ada, mulai dari ketersediaan infrastruktur hingga bagaimana mengatasi hama yang menyerang Moringa. Survey lanjutan ini difasilitasi oleh Bpk. Endry sebagai dosen pendamping yang selalu mendampingi tim SR&DT Batch 2 di Pulau Poteran. Sebagai pendamping Bpk. Endry membimbing dan memberikan gambaran yang sangat nyata untuk diaplikasikan sebagai ide bagi tim SR&DT Batch 2.

 

 

            Setelah menganalisa permasalahan, pukul 07:30 tim melanjutkan sarapan dengan menu yang selama ini mereka analisa yaitu menu Moringa. Hampir semua anggota tim mengatakan bahwa saat itu adalah kali pertama mereka mencoba sayur Moringa dan mereka mengatakan bahwa rasa dari Moringa hampir seperti sayur bayam. Tim melanjutkan dengan memanen rumput laut pada pukul 10:00 WIB, panen ini jelas sekali dapat menjadi pengetahuan baru tentang penanaman rumput laut di wilyah Poteran. Tim menganalisa bagaimana cara agar rumput laut dapat terhindar dari penyakit yang dapat menurunkan kualitas rumput laut tersebut. Tantangan penanaman rumput laut di Pulau Poteran yaitu mayoritas petani rumput laut enggan untuk menunggu hingga 45 hari sebagai waktu minimum untuk panen, rata-rata mereka hanya memanen dalam waktu 35 hari saja, hal ini dilatarbelakangi oleh ekonomi petani yang rendah. Mereka tidak bisa untuk menunda waktu panen karena mereka membutuhkan uang dengan segera untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Secara fakta untuk rumput laut yang dipanen sebelum waktunya maka kandungan yang ada didalamnya tidak maksimal sehingga membuat harga jualnya rendah di pasaran.

 

           Setelah proses memanen selesai tim lanjut untuk mulai mengkaitkan bibit rumput laut pada tali yang panjang sehingga nantinya diikat pada bambu dan dilanjutkan dengan proses penanaman. Pada malam harinya, diskusi kembali dilaksanakan dan dipimpin oleh Bpk. Endry. Diskusi ini bertujuan untuk kembali menganalisa tantangan dan ide dari masing-masing peserta SR&DT Batch 2. Namun diselah diskusi tim mengungkapkan tentang pendapat mereka tentang kerjasama tim yang berjalan sangat baik dengan berbagai latar jurusan yang berbeda namun tetap bisa untuk bekerja sama, seperti yang diungkapkan Sabrina sebagai ketua SR&DT Batch 2 Pulau Poteran bahwa dia sangat senang memiliki tim seperti Tim Poteran ini. Diskusi dimulai pukul 18:30 setelah makan malam selesai sampai dengan pukul 21:00 WIB.

 

 

 

Dilihat: 442